Antara Bodoh dan Tak Tahu Malu


satu hal yang bisa diambil hikmahnya dari kondisi politik sekarang adalah tentang “Salah dan Malu”. Ternyata lebih baik menghadapi orang salah daripada menghadapi yang tak tahu malu..Kalau orang salah, tapi punya rasa malu dengan kesalahannya itu, dia akan berusaha memperbaiki. Tapi kalau tidak tahu malu, dia akan mengulang terus kesalahan, tanpa rasa malu.

nabi pernah berkata:
….”Sesungguhnya diantara yang didapat manusia dari kalimat kenabian yang pertama ialah : Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” (HR. Bukhari)

seakan-akan agama “menyerah” kepada orang yang tak tahu malu..seperti “Ya sudah terserah lu deh mau ngapain, kalau sudah tidak malu, sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, gw nyerah”

dulu kita punya pemimpin yang dikata-i pencitraan terus. Tapi setelah dipikir-pikir, itu lebih baik dibandingkan pemerintahan yang tidak malu-malu jika berbuat salah. Pencitraan itu suatu bentuk rasa malu kalau-kalau terlihat buruk.

Semoga kita dianuegrahi
pemimpin yang malu menaikkan harga terus-terusan, sehingga dia berusaha menyesuaikan harga
pemimpin yang malu ingkar janji politiknya, sehingga ia berusaha menepati janji
pemimpin yang malu langgar adab politik, sehingga ia berhenti campuri rumah tangga kubu politik lain
pemimpin yang malu banyak alasan, sehingga ia sibuk bekerja dan meminta maaf bila memang salah

tidak mudah memang jadi pemimpin, maka harus banyak-banyak didoakan.
semoga kita juga dianugerahi rasa malu, sehingga enggan berbuat salah dan dan dosa


Leave a Reply