Apa bedanya start up sama UMKM?


Sumber: https://web.facebook.com/ricky.stwn/posts/10158517106203726

Apa bedanya startup sama UMKM? Beberapa perusahaan menyebut diri sebagai startup meskipun model bisnis yang digunakan adalah model bisnis agensi, event organizer, atau F&B tradisional.

Add instagram @ggwp_ricky untuk lanjutannya

Film Start Up ngejelasin banyak hal teknis dan strategis soal startup, dan jelasinnya dengan bagus. Tapi ga ngejelasin hal paling fundamental: makna “start up” itu sendiri.

Kenapa Penting?

Karena goal dan cara operasi startup dan small business itu beda, jauh. Sekarang banyak bilang start up, tapi model bisnisnya sebenernya agensi, venet organizer, atau F&B tradisional.

Emang apa bedanya?

Goal dari small business adalah untuk menghidupi sang owner. Modal yang disimpan dari prodit kemudian ditumpuk dan digulunng untuk membesarkan perusahaan.

Start up tidak seperti itu.

Definisi startup paling bagus bagus yang pernah saya baca adalah dari Peter Thiel di bukunya “Zero to one”

Goal dari sebuah startup adalah menciptakan
MONOPOLY POWER

Monopoly Power adalah kemampuan untuk menguasai 90% pasar (Market Share). Intinya semua orang yang butuh produk tersebut cuma beli di satu tempat.

Pada praktiknya ini sulit dicapai.

Monopoly power bisa didapat dengan
-Brand
-Desain Industri
-Trade Secrets
-Intinya pakai HAKi (hak kekayaan intelektual)

Tapi….

Cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan Proprietary technology. Proprietary tech artinya teknologi ciptaan kita yang bisa kita patenkan. Lewat paten kita bisa mendapatkan monopoly power. Teknologi tidak selalu harus berupa software/app.

Di titik awal startup, goalnya adalah menemukan propertiary tech yang cocok dengan pasar dan scallable (pasarnya besar) Sampai teknologi itu ketemu dan terbukti disukai (banyak user), startup akan terus “membakar uang.”

Kenapa harus bakar? Karena goalnya itu untuk mencari bukan menjual. Biaya R&D besar, sales masih kecil karena produknya ganti-ganti.

Metrik-metrik start up pun beda dengan small business. Metrik small business mengukur apakah dengan pendapatan sekarang saya bisa hidup (net profit). Metrik startup mengukur apakah teknologi saya disukai orang? (user, GMV, etc)

Itu kenapa at some point ketika produknya sudah ketemu, growth revenue sartup harus gila, di atas 7% per minggu. Ini adalah ciri kamu sudah punya monopoly power

Kalau growth revenue start up sebulan cuma 10%..20%..berarti masih harus otak atik lagi model bisnisnya. Buat startup, lebih baik profit negatif untuk mencari monopoly power, dibandingkan positif tapi ga seberapa.

Ketika sudah punya monopoly power, ending dari semua startup ada dua:
1.M&A (merger dan akuisisi, dibeli oleh perusahaan lain yang lebih besar)
2.IPO (initial public offering), atau jual saham ke publik lewat bursa saham

Bila sudah mendapatkan ending itu (istilahnya EXIT). Startup tidak menjadi startup lagi. Tujuannya sudah beda. bila M&A maka tujuan startup adalah mendukung perusahaan besarnya, bila IPO maka tujuannya adalah profit.

Gitu kira-kira soal startup. Mana yang lebih baik, startup atau small business?

Ga ada yang lebih baik, cuma beda cara dan pola pikirnya aja. Semua tergantung preferensi. Jual pecel lele sebagai small business pun oke selama bisa besar dan menguntungkan. Iya, ujung-ujungnya mesti duit, karena kamu bikin bisnis bukan yayasan.

“it all comes down to money. It’s a good reason and also an honest one”
-Seo Yi-Sook


Leave a Reply