Himpunan Mahasiswa = Laboratorium Softskill


Apakah peran himpunan di FRI? baik HMTI maupun HMSI? Saya mengajukan usulan, peran mereka adalah dua, yaitu kemahasiswaan dan softskill.

 

Mengapa softskill? Sederhana saja alasannya, karena tidak ada orang lain yang melakukannya. Kelas kuliah tidak mampu meningkatkan softskill. Keprofesian dan lab pun tidak dirancang untuk mengembangkan itu semua. Maka himpunanlah yang mampu mengembangkan softskill. Ada setidaknya seratus softskill yang harus dikembangkan mahasiswa (Berdasarkan buku competence at work karya Spence and Spencer) Mulai dari kemampuan Seeking Information sampai selera humor. Maka himpunanlah yang bisa, dengan pengawasan dosen wali.

 

Apa yang dilakukan himpunan dengan softskill tersebut? Training dan pelatihan bukanlah prioritas, karena mahasiswa sudah sibuk dengan agenda kuliah dan tugas. Tapi ternyata softskill itu melekat, dibutuhkan, dan dilatih dalam keseharian interaksi mahasiswa dengan makhluk lain di kampus. Maka softskill tidak perlu dibuat pelatihan. Softskill harus dipelajari secara sadar oleh mahasiswa sambil mengerjakan perannya sebagai mahasiswa. Sebagai contoh. Saat mahasiswa akan belajar kompetensi “Information seeking”. Kemampuan tersebut akan ia pelajari melalui proses perizinan Kerja Praktek yang ia lakukan. Ia harus berlatih untuk bisa antusias dan teliti dalam mencari informasi perusahaan tempat ia akan bekerja. Kompetensi “Information seeking” itu akan terlatih dengan Learning by Doing. Namun proses itu semua harus dirancang sedemikian rupa sehingga pembelajaran itu terjadi. Siapa yang merancang? Himpunanlah yang mampu. Apa yang bisa dilakukan  himpunan?

 

Himpunan mampu menunjuk PJ Softskill di tiap kelas. PJ Softskill tersebut bertugas untuk mengevaluasi dan memotivasi rekan-rekannya sehingga saat mengurus perizinan KP tersebut  tidak sekedar beres tapi mahasiswa belajar softskill. Setiap mahasiswa akan diberi selembar kertas evaluasi softskill dirinya. Lembar tersebut berisikan 100an softskill yang harus ditandai centang, yang berarti telah tercapai. Siapa yang menandai centang tersebut? PJ Softskill. PJ Softskill mengevaluasi apa benar si mahasiswa sudah meningkat softskillnya setelah mengalami kegiatan mengurus KP. Bila belum maka PJ softskill akan merekomendasikan mahasiswa mengerjakan hal lain supaya belajar softskill yang belum tercapai. PJ Softskill pun mampu membuat sarana dan pengingat tentang softskill. Misal menyediakan literature dan bacaan atau video yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk memahami softskill yang akan ia pelajari.

 

Peran himpunan adalah mengkoordinasikan semua Pj softskill di tiap kelas. Peran himpunan pula menyediakan sarana-sarana belajar softskill, misal video pembelajaran, mencarikan artikel. Dan itu semua ditaruh dalam sebuah google drive agar mudah diakses semua orang. Kalau perlu himpunan pun mengadakan pelatihan untuk mahasiswa terkait softskill yang penting. Himpunan pun dapat membuat sistem informasi yang memantau perkembangan softskill setiap mahasiswa, serta membuat aplikasi untuk pertukaran data. Semua agenda himpunan, baik itu ospek, makrab, wisuda adalah dengan tujuan satu, yaitu meningkatkan softskill tersebut.

 

Apa peran dosen wali dan fakultas? Dosen wali dan fakultas menjadi pengarah dari himpunan dalam melakukan pengembangan softskill. Dosen wali dapat melakukan verifikasi dari pencapaian softskill yang telah disahkan oleh Pj Softskill di tiap kelas. Atau bila dosen wali sibuk, maka seminimal-minimalnya bisa menerbitkan sebuah sertifikat pencapaian softskill yang telah diproduksi massal oleh fakultas. Peran dosen wali adalah menandatangani sertifikat tersebut

 

Ini menjadi bermanfaat, karena mudah-mudahan menyelesaikan masalah mahasiswa yang kurang santun pada dosen, atau mahasiswa yang tidak becus mengerjakan tugas, atau masalah sikap dan attitude yang kurang elok. Ini juga bermanfaat karena menjadi nilai tambah bagi lulusan kita, dan menjadi sebuah keunggulan lulusan kita dibandingkan kampus lain. Lulusan kita memiliki kemampuan yang lebih dalam aspek softskill.

 

Apa langkah awal yang bisa dilakukan, meminta himpunan menunjuk PJ Softskill di tiap kelas. Lalu melakukan sosialisasi tentang lits softskill yang menjadi target. Lalu mulai menjalankan proses pembelajaran softskill di kalangan mahasiswa. Mudah-mudahan bisa menjadi amal kebaikan bagi kita semua. Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitar. Semoga bisa menjadi tabungan untuk sukses akhirat, karena akhirat lebih penting dari dunia. Dan semoga ini menjadi pintu ampunan dari yang maha Kuasa atas kesalahan-kesalahan kita.

 

Peran kemahasiswaan? Nanti akan dibahas tulisan lain.


Leave a Reply