Inspirasi tentang Pengelolaan TA/skripsi di UI


.::Inspirasi tentang Pengelolaan TA/skripsi di UI::.

Teguh Dartanto
Sebagai Kepala Program Studi S1 IE FEB UI

mengucapkan selamat kepada 72 Mahasiswa IE
yang telah menyelesaikan sidang karya akhir.
Saya bangga pada kalian semuanya–karena we
are moving on the right direction–riset bukan
lagi “academic exercise” mengaplikasikan
metodologi dan teori tetapi riset adalah
“academic curiosity” bagaimana menjawab
berbagai permasalah yang ada dengan metode
yang sistematik–
Hasilnya saya sudah sulit menemukan skripsi-
skripsi anak-anak S1 yang judulnya “Analisa
Pengaruh X terhadap Y”. Kata anak-anak sudah
tidak jaman mengulang-ulang topik yang sama
hanya menambahkan data dan menambah
variabel–“Riset juga harus kekinian and solving
the problem”. Mereka juga sudah keluar dari
cangkang–riset mereka sudah lintas disiplin–
Saya selalu terpesona dengan topik-topik
mereka: Contract Farming: Why Farmer Deviate?,
School Competition and Education Outcome,
Policy Duet between Monetary and Fiscal Policy,
Creativity, Innovation and Entrepreneurship: An
Experiment Approach, Women Bargaining Power
and Marital Stability, Birth Spacing, Education
and Qualification Mismatch, Military Expenditure
in Southeast Asia, Corruption, University Legal
Status and Efficiency, Unreported Income: Public
and Private Employee, dan masih banyak sekali
topik-topik yang challenging. Satu pelajaran
penting kenapa mahasiswa berani melakukan
eksplorasi: “Academic Freedom and Friendly
Environment, Trust the Student to Explore,
“Dosen” is not a God but a Partner”.
Karya akhir disampaikan dengan sangat singkat,
padat dan jelas hanya sekitar 8000-10000 kata
(40 halaman)–(sulit sekali menemukan skripsi
tebal)–Karena tebal belum tentu komprehensif
dan bermutu–Jika bisa disampaikan dengan
singkat, padat dan jelas–kenapa harus
disampaikan dengan panjang dan lebar–Semakin
tebal karya akhir semakin menunjukkan ketidak-
fokusan penulis dalam menyampaikan ide-
idenya. Mahasiswa paham benar bahwa Era saat
ini bukanlah Era orang menyajikan informasi
sebanyak-banyaknya tetapi merupakan era
meramu sekian banyak informasi yang ada
menjadi sebuah pesan yang paripurna.
Saya mencoba mendedikasikan waktu untuk
melihat hampir 90% seminar Proposal dan
Seminar Hasil Mahasiswa–bukan karena
kewajiban sebagai Kaprodi–tetapi saya
meluangkan waktu untuk belajar dari anak-anak
S1– They are really great student–I have
learned more from them– Sebagai Kaprodi yang
sudah hadir di seminar mahasiswa (selain
memberikan masukan, juga melakukan talent
scouting)–Saya juga tidak mau kalah dengan
para mahasiswa–untuk selalu menjaga semangat
dan kekikinian dalam riset–dengan Kolaborasi
mahasiswa talent scouting ( Edith Zheng Wen
Yuan ) dan asisten Yusuf Sofiyandi–Paper Kami
“Two Decades Structural Transformation and
Dynamics of Income Inequality in Indonesia”
diundang untuk presentasi at ADBI’s Workshop
Tokyo with fully funded travel grant.
Kami juga mulai melakukan transformasi budaya
bahwa Sidang Karya Akhir bukanlah “ajang
pembataian” tetapi “ajang konfirmasi” dari
penelitian yang dilakukan, kenapa seperti itu
dan memberikan masukan-masukan agar karya
akhir ini semakin berkualitas. Sidang skripsi
bukan lagi momok menakutkan tetapi sebuah
proses yang harus dilalui dengan senang hati.
Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh
dosen, pembimbing, penguji, ketua sidang,
karyawan yang sudah mendukung kesuksesan ini


Leave a Reply