kultum Arcandra tahar di masjid Al Azhar : Menjadi yang Terbaik


kultum Arcandra tahar di masjid Al Azhar
(beberapa hari setelah diturunkan dari jabatan Menteri ESDM)

video dapat dilihat di link:

Assalamu’alaykum wr wb

(salawat, syukur, dan salam pembuka)

Marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan limpah rahmatnya kita bisa berkumpul. Melakukan solat dzuhur berjamaah. Adalah suatu kehormatan bisa bertemu saudara seiman, di masjid yang saya tahu betul sejarah berdirinya masjid ini.

Saya diberi kesempatan berbicara sedikit,memberi kultum. diawali dengan sebuah ayat: Ayat 103, Surah ali-Imran: ‘wa’tasimu bihablillaahi jami’an wa-laa tafarraqu …’

Wa’tasimuu bihabillah: berpegang teguhlah kepada tali Allah.
jamiian, bersama-sama. Allah tidak mengatakan nafsah, tapi jamian. Bersama- sama.
Allah melanjutkan
walaa tafarroqu. janganlah berpecah belah.

Bapak ibu tahu persis, 3 minggu yang lalu, saya juga tidak pernah tahu, bahwa saya akan jadi  menteri. Kemudian hari kemarin, juga akhirnya saya juga tidak jadi menteri lagi.

Intinya adalah , yang namanya jabatan menteri itu amanah. apakah ada bedanya  saat seorang menjabat dan saat dia turun. atau saat naik dan saat sebelum  menjabat? rasanya bagi saya, insyaAllah, ga ada bedanya.

Dalam pidato pelantikan saya,saya mengatakan jabatan itu tidak kekal, hubungan atasan bawahan tidak kekal, yang kekal adalah persahabatan. Kalau kita bersahabat itulah kekal. tapi jabatan suatu waktu diambil Allah. dan suatu waktu juga akan diturunkan oleh Allah. tapi apakah jabatan itu yang

kita cari?

dalam ayat lain Allah mengatakan.

(Al Qur’an Surah ‘Ali Imran ayat 110) yakni “Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnasi tamuruna bil marufi wa tanhauna anil munkari wa tuminuna billah.”

Kuntum khaira ummatin:  telah aku jadikan umat terbaik,
ukhrijat  : yang pernah aku keluarkan di muka bumi. dari kata kharaja artinya keluar.
linnaas, kepada manusia.

Siapa itu umat  terbaik. punya tiga ciri.

yang pertama, ta’muruuna bil ma’ruf. artinya adalah  mengajarkan amar ma’ruf. dan wa tanhauna mencegah kemunkaran.watu’minuuna billaah. dan kemudian Allah melanjutkan, dan beriman kepada Allah. apakah di ayat  tersebut, menjadi menteri akan jadikan umat terbaik. tidak. Allah mengatakan,  khairu ummah itu apapbila melakukan ta’murruna bil ma’ruf. melakuan amar  ma’ruf, di manapun posisi kita. baik saat kita berada pada posisi formal  sebagai pejabat, atau sebagai masyarakat.

ciri yang kedua adalah wa tanhauna anil munkar: mencegah kemunkaran. di manapun posisi bapak ibu, apakah seorang pejabat,apakah seorang rakyat, apakah seorang pengusaha. selama berpegang teguh pada ciri kedua, itulah ciri umat terbaik.

yang ketiga Watu’minuuna billaah: dan beriman kepada Allah. Amantu billaah wakutuubihi, warosuulihii, wal yaumil akhir, wa qada wal qadar. Makna qada wal qadar di beberapa buku: takdir yang menyudahi. manusia hanya bisa berusaha sekuat tenaga, tapi ingatlah Allah yang menentukan itu. ga ada yang lebih tinggi dari wal qada i wal qadar.

Mungkin bapak-bapak bertanya, Gimana rasanya sudah tidak menjadi pejabat  lagi? sekali lagi saya katakan, ga ada bedanya. saya masih makan nasi. .saya orang indonesia. kebetulan keturunan padang. saya ga mampu memakan kayu, memakan mic. berarti saya masih manusia biasa. Di acara pelantikan, satu kata yang akan saya pegang teguh. Ya Allah, jadikan takutku padamu ya Allah, membimbing aku menerima amanah ini. saya meninggalkan indonesia tahun 1996. kembali 3 hari sebelum dilantik. pelantikan hari rabu, saya sampai di indonesia hari minggu. kalau Allah berkehendak, kun fa yakun jadi. kalau Allah berkehendak kun fa yakun jadi. Semua sudah digariskan oleh Allah. the best planner, manusia bisa berencana. the best planner, Allah.

Rabbana atina min ladunkarahmatan wa hayyilana min amrina rasyada “ serahkan urusan pada Allah, kita hanya bisa berusaha. karena toh akhirnya takdir yang menyudahi.

saya pikir sudah 7 menit

wabillahi taufiq walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

,

Leave a Reply